Pantun Agama


Pantun Agama


Kemumu di dalam semak
Jatuh sehelai selarasnya
Meski ilmu setinggi tegak
Tidak sembahyang apa gunanya

Saya pergi beli tembaga
Saya pakai untuk merekatkan parang
Apabila ingin masuk surga
Sering-sering mengaji dan sembahyang

Sebatang pohon daunnya rimbun
Lebat daunnya tiada buahnya
Walaupun hidup seribu tahun
Kalau tak sembahyang apa gunanya

Asam kandis asam gelugur
Kedua ayam si riang-riang
Menangis mayat di pintu kubur
Terkenang badan tidak sembahyang

Dari kecil nak cincilak padi
Sudah besar cincilak padang
Dari kecil nak duduk mengaji
Sudah besar tegak sembahyang

Malam ini malam Jumaat
Esok malam Sabtu
Kita ini umat Muhammad
Jangan sampai meninggalkan waktu

Banyak bulan perkara bulan
Bulan puasa bulan kita
Banyak Tuhan perkara TUhan
Tuhan yang esa Tuhan kita

Pisang ambon di tanam di gunung
Tumbuh sepuluh layu sebatang
Buruk orang jangan dicari
Bila kita sedang berpuasa

Tekun kita beramal ibadah
Untuk belanja dikemudian hari
Kita serahkan kehadirat Allah
Mudah-mudahan disyafaatkan Nabi

Banyak hari perkara hari
Hari Jumaat hari kita
Banyak Nabi perkara Nabi
Nabi Muhammad Nabi kita

Kalau Adik selesai makan
Jangan lupa nasi ditungku
Kalau adik dah jadi kaya
Jangan lupa Tuhan yang satu

Timbus pisang di batas para
Anak ayam jantan betina
Rukun Islam berapa perkara
Itulah hamba hendak bertanya

Sama-sama tetapkan iman
Supaya jangan jadi halangan
Ajal dan maut jodoh pertemuan
Semuanya itu di tangan Tuhan

Ke Baitullah di tanah suci
Datang ke sama minta selamat
Tuhan Allah yang maha suci
Jangan dilupakan setiap saat

Anak ayam turunlah satu
Matilah satu tinggallah habis
Matilah badan waktu itu
Sebab mengikuti setan iblis

Tali jangkar di dama kapal
Tenggelamnya di laut dalam
Orang ingkar beratlah dosa
Akhir hayat tidak tenteram

Nangka muda digulai lemak
Buah keranji masak tersangkut
Harta dunia jangan di tamak
Bila mati tidak mengikut

Jangan suka memfitnah orang
Orang benci Tuhan pun murka
Jangan suka melalaikan sembahyang
Bila mati masuk neraka

Bunga kenanga diatas kubur
Pucuk sari pandan Jawa
Apa guna sombong dan takabur
Rusak hati badan binasa

Sayang-sayang buah kepayang
Buah kepayang hendak dimakan
Manusia hanya boleh merancang
Kuasa Allah menentukan

Sungguh indah pintu dipahat
Burung puyuh di atas dahan
Kalau hidup hendak selamat
Taat selalu perintah Tuhan

Daun tetap di atas dulang
Anak udang mati dituba
Dalam kitab ada terlarang
Perbuatan haram jangan dicoba

Pak Kulup anak juragan
Mati dicarun muntahkan darah
Hidup di dunia banyak dugaan
Kepada Allah kita berserah

Tante Mayang tetangga jaksa
Membeli bubur dikasih laksa
Tidak sembahnyang tidak puasa.
Di dalam kubur mendapat siksa.

Terang bulan terang Cahaya
Cahaya memancar ke Tanjung Jati
Jikalau hendak hidup bahagia
Beramal ibadah sebelum mati

Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam si riang-riang
Menangis mayat di pintu kubur
Teringat jasad tidak sembahyang

Masa berada di Pulau Jawa
Rakan diajak pergi menjala
Maha Berkuasa jangan dilupa
Kuasa Allah tidak terhingga

Banyaklah masa antara masa
Tidak seelok masa bersuka
Meninggalkan sembahyang jadi biasa
Tidak takut api neraka

Dua tiga empat lima
Enam tujuh delapan sembilan
Kita hidup takkan lama
Jangan lupa siapkan bekalan

Harimau belang turun sekawan
Mati ditikam si Janda balu
Ilmu akhirat tuntulah tuan
Barulah sempurna segala fardu

Ramai orang menggali perigi
Ambil buluh lalu diikat
Ilmu dicari tak akan rugi
Buat bekal dunia akhirat

Kalau Tuan pergi ke Kedah
Singgah semalam di Kuala Muda
Sembahyang itu perintah Tuhan
Jika ingkar masuk neraka

Kera di hutan berlompat-lompat
Si pemburu memasang jerat
Hina sungguh sifat mengumpat
Dilaknat Allah dunia akhirat

Daun tetap di atas dulang
Anak udang mati dituba
Dalam kitab ada terlarang
Perbuatan haram jangan dicoba

Redup bulan nampak nak hujan
Pasang pelita sampai berjelaga
Hidup mati di tangan Tuhan
Tiada siapa dapat menduga

0 Response to "Pantun Agama"

Posting Komentar